Minggu, 19 Desember 2010

lukisan burung rengganis

burung rengganis,cyornis turcosus,                                   Cat minyak diatas kanvas 60cm.x80cm.    
Koleksi : Galery Simpang 

Kamis, 09 Desember 2010

burung pipit, emprit [Estrildidae]

Burung pipit ,emprit teking[jawa],[Lonchura striata]
Cat minyak diatas kanvas : 65cm.x90cm.
Koleksi : Galery Simpang.  
Burung pipit , Emprit Jawa[jawa], Lonchura leucogastroides.
 Cat minyak diatas kanvas ,60cm.x100cm.                        














Koleksi : Galery Simpang
Burung pipit,emprit kaji[jawa],lonchura maja.
Cat minyak diatas kanvas 68cm.x85cm.














Burung emprit,nasibmu kini,pada era tahun 70an bisa kita saksikan pemandangan yang mengasikan, sepanjang tepian jalan,ditengah persawahan,apabila musim panen tiba terbentang padi menguning bak lautan ,ditengah area persawahan itulah bisa kita saksikan orang orangan atau memedi sawah dengan bermacam variasi.Alat yang sederhana untuk mengusir burung burung pemakan padi,burung burung tersebut dianggap hama yang merugikan,dengan menggerakan seutas tali yang dihubungkan dengan orang orangan,disertai suara sorak dan bentakan dari anak anak penunggu sawah menjadikan pemandangan yang indah,panorama harmoni alam. Kini seiring kemajuan tehnologi cara cara tradisionil tersebut ditinggalkan,banyak cara digunakan untuk memusnahkan burung burung mungil itu,mulai dari senapan angin , dijaring maupuan pesticida,pemusnahan yang tak mengenal harmoni alam.Kini burung burung tersebut mulai langka,jarang kita temui disawah maupun ladang,apalagi diarea perumahan.Tetapi akan dengan mudah kita jumpai dipasar pasar burung,dikampung kampung,dimuka halaman sekolah,diperempatan jalan.burung burung tersebut dijual sebagai mainan anak kecil.Yang lebih mengerikan lagi,burung burung tersebut ada yang menjadikan sebagai sajian kuliner!.Ironis memang,tanpa mempedulikan keseimbangan alam ,pemusnahan itu terus berlanjut,.....Akankah dikemudian hari anak cucu kita masih bisa menyaksikan burung burung mungil itu ?    

Sabtu, 27 November 2010

burung prenjak

Burung prenjak,burung yang sangat populair bagi masyarakat jawa,bila burung ini berkicau pada pagi hari dan berada pada halaman rumah seseorang,kicauan ini adalah pertanda bahwa yang empunya rumah bakal keda tangan tamu dari jauh. Rumor ini benar benar dipercaya oleh sebagian masyarakat jawa.Bagi seorang pelukis dari Kota Blitar,Bapake dhenok burung ini dijadikan obyek lukisan yang sangat sarat dengan filosofi kejawen, mulai dari rumor rumor yang ada di masyarakat jawa,kepercayaan lokal serta pesan pesan spiritual .Dituangkan diatas kanvas 50 cm. x 90 cm.dengan media cat minyak,lukisan ini benar benar berwarna jawa, dengan dominasi warna hijau,kuning kusam,seakan akan mewakili nuansa suasana tropis yang sejuk dan damai.         
                                                         Lukisan koleksi : Galery Simpang.

Minggu, 21 November 2010

ramalan lukisan sepasang burung prenjak

Album lama,ya .secara tak sengaja aku membuka koleksi foto foto lamaku,sebuah foto lukisan sepasang burung prenjak yang kuabadikan sekitar 10 th. yang lalu,lukisan ini kulihat tergantung di dinding di sebuah rumah makan di kota Blitar.Lukisan yang sederhana,tentang sepasang burung prenjak yang tengah berkicau yang bertengger disebuah pohon bambu,biasa saja. Tapi ketika kuamati,ada kejanggalan disana, ya pohon bambu yang bercabang dan dibelakangnya terlihat pucuk pucuk daun jati,sepertinya ada makna yang tersembunyi atau sebuah pesan yang disamarkan.Ketika secara iseng kutanyakan kepada pemilik rumah makan,karya siapakah lukisan ini,ia hanya tersenyum,sesaat kemudian ia berkata bahwa lukisan itu adalah buah karyanya,ternyata ia seorang pelukis yang senang mengambil burung burung sebagai obyek lukisannya. ketika kutanyakan lebih lanjut apakah ada makna  yang terkandung didalam lukisan burung prenjak ini?, sambil tersenyum ia mempersilahkan saya untuk menafsirkanya sendiri. Burung prenjak yang sedang berkicau adalah pertanda akan kedatangan seorang tamu,atau orang yang sedang dinanti kedatanganya,hinggap pada sebuah pohon bambu yang bercabang,bambu yang bercabang,samar samar sepertinya bambu bercabang ini mirip tampilan sebuah senjata ,senapan serbu!,apalagi bila batang bambu tersebut dilihat secara horisontal, jelas terlihat gambaran sebuah senapan serbu,tapi apa pula makna dari pucuk pucuk daun jati yang terlihat dibelakang pohon bambu?,mungkinkah ini ada kaitanya dengan situasi yang sedang terjadi,yaitu berkembangnya berita ,bahwa ada seorang jenderal yang akan maju sebagai capres RI,seperti terlihat poster poster beliu terpampang hampir disemua pinggir jalan.DEring suara telepon membuyarkan lamunanku,masih kuamati foto lukisan sepasang burung prenjak ini,9 -10 th. yang lalu.Kicau burung prenjak ,tamu yang diharapkan,senapan ,daun jati,rakyat sedang menantikan kedatangan seorang figur militer sejati !. Tetapi sejarah juga telah membuktikan,bahwa pemenang pilpres ternyata memang seorang jenderal.Apakah ini pesan yang tersirat pada lukisan sepasang burung prenjak?.
                                                                    Berita dari seorang sahabat.

Sabtu, 23 Oktober 2010

kisah sianak burung kecruk

Perjalanan hidup penuh warna warni,seperti dalam lukisan anak burung kecruk ini,menatap penuh kebimbangan,ketika rasa lapar memenuhi benak,mengapa induk tidak datang dengan membawa makanan,akankah makanan akan datang ataau kuharus mencari sendiri,sedangkan dibawah sana tak kuketahui apa yang akan kutemui,makanan,predator ? masih gelap bagiku.begitu juga bagi kita ,manusia,ketika hidup berada dipersimpangan jalan,ketika lapar mendera batin kita,akankah sang Kholiq akan datang membsahi dahaga ini,ketika hidup berada dipenghujung jalan ,akankah terang atau kekelaman yang akan kita jumpai didepan sana,arwah didalam khasanah budaya jawa sering digambarkan sebagai seekor burung,akankah siburung itu bertemu dengan induknya?