Kamis, 09 Desember 2010

burung pipit, emprit [Estrildidae]

Burung pipit ,emprit teking[jawa],[Lonchura striata]
Cat minyak diatas kanvas : 65cm.x90cm.
Koleksi : Galery Simpang.  
Burung pipit , Emprit Jawa[jawa], Lonchura leucogastroides.
 Cat minyak diatas kanvas ,60cm.x100cm.                        














Koleksi : Galery Simpang
Burung pipit,emprit kaji[jawa],lonchura maja.
Cat minyak diatas kanvas 68cm.x85cm.














Burung emprit,nasibmu kini,pada era tahun 70an bisa kita saksikan pemandangan yang mengasikan, sepanjang tepian jalan,ditengah persawahan,apabila musim panen tiba terbentang padi menguning bak lautan ,ditengah area persawahan itulah bisa kita saksikan orang orangan atau memedi sawah dengan bermacam variasi.Alat yang sederhana untuk mengusir burung burung pemakan padi,burung burung tersebut dianggap hama yang merugikan,dengan menggerakan seutas tali yang dihubungkan dengan orang orangan,disertai suara sorak dan bentakan dari anak anak penunggu sawah menjadikan pemandangan yang indah,panorama harmoni alam. Kini seiring kemajuan tehnologi cara cara tradisionil tersebut ditinggalkan,banyak cara digunakan untuk memusnahkan burung burung mungil itu,mulai dari senapan angin , dijaring maupuan pesticida,pemusnahan yang tak mengenal harmoni alam.Kini burung burung tersebut mulai langka,jarang kita temui disawah maupun ladang,apalagi diarea perumahan.Tetapi akan dengan mudah kita jumpai dipasar pasar burung,dikampung kampung,dimuka halaman sekolah,diperempatan jalan.burung burung tersebut dijual sebagai mainan anak kecil.Yang lebih mengerikan lagi,burung burung tersebut ada yang menjadikan sebagai sajian kuliner!.Ironis memang,tanpa mempedulikan keseimbangan alam ,pemusnahan itu terus berlanjut,.....Akankah dikemudian hari anak cucu kita masih bisa menyaksikan burung burung mungil itu ?    

4 komentar:

  1. walah walah,itu lho, dikota kediri,kok ya ada penjual sate burung pipit,gek yang dimakan apanya? kok tega teganya menyembelih burung yang mungil,lucu coba tatap matanya,kayang nggak punya dosa,semoga banyak yang akan sadar peri kebinatangannya.

    BalasHapus
  2. penjual dan penikmat sate burung pipit sama sama seremnya,apa ndak ada makanan lainnya

    BalasHapus
  3. komentar yang pas buat tulisan diatas,ya burung burung itu diusir saja,pakai tehnologi yang lebih maju,misal pakai mikrofon,atau yang lebih asyik pakai sound system,ndangdutan ditengah sawah !

    BalasHapus
  4. lukisan burung pipit ini bisa jadi diciptakan untuk menggugah kesadaran kita akan pentingnya kelestarian lingkungan,sebelum semuanya musnah dan menimbulkan berbagai bencana.

    BalasHapus